12 Juli 2009

Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia

Seperti yang kita tau bahwa Indonesia memiliki suatu dasar negara yang sangat kuat sebagai filosofi bangsa,dimana Indonesia memilikiPancasila sebagai dasar Negara... untuk itu sebagai masyarakat Indonesia sudah seharusnya tau dan mengerti tentang Pancasila, berikut adalah kutipan penjelasan tentang Pancasila dan sejarahnya yang di sadur Dari Wikipedia, mudah-mudahan masyarakat dapat mengerti makna Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara Dan Inisebagai Drafnya Donloat di Sini


PANCASILA
Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sejarah Perumusan
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan yaitu :
• Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[1]
• Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945. Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :
• Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni 1945
• Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
• Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
• Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
• Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
Hari Kesaktian Pancasila
Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30 September (G30SPKI). Pemberontakan ini merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan. Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan. siapakah yang mengusut tuntas permasalahan ini?

Garuda Pancasila
Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garuda merupakan burung dalam mitologi Hindu, sedangkan Pancasila merupakan dasar filosofi negara Indonesia.
Lambang negara Garuda diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958
Makna Lambang Garuda Pancasila


• Garuda Pancasila
• Burung Garuda melambangkan kekuatan
• Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
• Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia

• Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
1. Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa [sila ke-1]
2. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab [sila ke-2]
3. Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia [sila ke-3]
4. Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan [sila ke-4]
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia [sila ke-5]
• Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
• Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
• Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
o Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
o Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
o Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
o Jumlah bulu di leher berjumlah 45
• Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "berbeda beda, tetapi tetap satu jua".
Lagu: Garuda Pancasila
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar Negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Lambang Indonesia


Garuda Pancasila
Lambang negara Republik Indonesia adalah Garuda Pancasila. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid III dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Sedangkan Pancasila itu sendiri merupakan dasar filosofi negara Indonesia. Lambang ini menggambarkan seekor burung Garuda yang menghadap ke kanan, dengan kelima sila Pancasila di sebuah perisai di dadanya, dan cakarnya memegang kain yang bertuliskan motto Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika.
Sejarah


Raja Airlangga digambarkan sebagai Wishnu yang menaiki Garuda.


Patung kayu Garuda Bali.
Garuda adalah kendaraan (wahana) dewa Wishnu. arca dan relief Garuda muncul di banyak candi purba Indonesia seperti Prambanan, Penataran, Belahan, dan Sukuh. Di kompleks candi Prambanan tepat di muka Candi Wishnu terdapat sebuah candi yang dipersembahkan untuk memuliakan Garuda. Akan tetapi didalamnya sudah tidah terdapat arca Garuda. Juga di Prambanan, pada dinding candi Siwa terdapat relief yang menggambarkan adegan dari kisah Ramayana yang menggambarkan Garuda Jatayu berusaha menolong dewi Sinta dari tangan Rahwana. Arca garuda yang paling terkenal adalah arca yang memuliakan raja Airlangga yang diwujudkan sebagai dewa Wishnu yang menunggangi Garuda. Kini arca tersebut tersimpan di Museum Trowulan, Jawa Timur.
Garuda muncul dalam banyak tradisi di Indonesia, khususnya Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah, Garuda kerap melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai wahana Wishnu, Garuda juga dianugerahi sifat Wishnu sebagai pemelihara tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Raja semua makhluk yang dapat terbang", serta dipuja sebagai "Raja Agung para Burung". Dalam kesenian Bali, Garuda digambarkan sebagai makhluk surgawi dengan kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, sementara tubuhnya adalah tubuh manusia. Biasanya ia digambarkan berwarna keemasan dan warna-warna cerah, baik dalam posisi sebagai wahana Wishnu, atau tengah memerangi Naga. Sejak dulu kala Garuda dimuliakan dalam tradisi Indonesia, dan kini dijadikan sebagai lambang negara Republik Indonesia serta sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sabagai nama maskapai penerbangan Indonesia, Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan garuda sebagai lambang negaranya.
Garuda
Burung Garuda merupakan binatang mitos dalam mitologi Hindu dan Buddha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan dan kaki). Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan, karena peran burung garuda dalam cerita pewayangan Mahabharata dan Ramayana.
Jumlah bulu burung garuda ini dibuat sedemikian rupa sehingga mengingatkan akan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Pada sayapnya terdapat 17 bulu, 8 bulu ekor, 19 bulu di bawah perisai, dan 45 bulu leher.
Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang seling (lambang bendera Indonesia), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar bewarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horisontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.
Emblem


Patung besar Garuda Pancasila, terpasang di ruang tenang Monas, Jakarta.
Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila yang diprakarsai oleh Presiden Sukarno.
Bintang Tunggal
Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.
Pada masa orde baru, lambang ini juga digunakan oleh salah satu dari tiga partai pemerintah, yaitu Partai Persatuan Pembangunan / PPP.
Rantai Emas
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.
Pohon Beringin
Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.
Pada masa orde baru, lambang ini juga digunakan oleh salah satu dari tiga partai pemerintah, yaitu Partai Golongan Karya / Golkar.
Kepala Banteng
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas bangsa Indonesia.
Pada masa orde baru, lambang ini juga digunakan oleh salah satu dari tiga partai pemerintah, yaitu Partai Demokrasi Indonesia / PDI.
Padi Kapas
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.
Motto
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan nasional Indonesia yang berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuna karangan Mpu Tantular yang berarti "Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu" yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa, dan tanah air.


0 komentar:

Posting Komentar